Desain Produk Dan Jasa (Siklus Hidup
Produk& Pohon Keputusan) | Manajemen Operasi
URAIAN MATERI
1. Definisi Siklus Hidup Produk
Perusahaan menghasilkan output untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen akan kepuasan, sehingga output yang dihasilkan
seharusnya dapat memuaskan konsumen. Oleh karena itu produk bisa diartikan
sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan) kepada konsumen. Untuk
dapat mencapai maksud tersebuty maka sudah selayaknya perusahaan memfokuskan diri
pada pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya
pembedaan (diferensiasi), biaya rendah (kepemimpinan biaya) , respon cepat
(rapid respon) atau konmbinasi diantaranya ketiga strategi tersebut.Suatu
produk yang diciptakan baik berupa barang atau jasa bpad umumnya mengalami
tahapan kehidupan produk (PLC = Product Life Cycle) melalui empat tahapan
seperti yang terlihat dalam gambar berikut:
Pada umumnya perusahaan memformulasikan ulang
strategi pemasaran mereka beberapa kali dalam masa hidup suatu produk. Kondisi
ekonomi berubah, pesaing melancarkan serangan baru, dan produk melalui tahap –
tahap baru dari minat dan kebutuhan pembeli. Akibatnya suatu perusahaan harus
merencanakan strategi yang sesuai dari tiap tahap dalam siklus hidup produk.
Perusahaan berharap memperpanjang umur dan profitabilitas produk, walau
mengetahui bahwa produk itu tidak akan bertahan selamanya hal tersebut dikutip
menurut Kotler ( 1997 : 306 ), yang menyatakan bahwa siklus hidup produk adalah
suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu produk. Menurut Kotler ( 2000 : 304 ) daur hidup produk terdiri dari
empat tahap, yaitu :
1. Tahap Perkenalan ( Introduction )
Tahap ini baru dimulai saat produk baru
diluncurkan, karena diperlukan waktu untuk meluncurkan produk kebeberapa pasar
dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan penjualan mungkin lambat. Laba
negatif atau rendah dan biayadistribusi dan promosi yang berat. Banyak dana di
perlukan untukmenarik distributor. Penyalur promosi berada pada rasio yang
tinggi terhadap penjualankarena diperlukan usaha promosi yang gencar untuk :
a. Menginformasikan pembeli potensial tentang
produk baru dan belum dikenal
b. Membujuk orang agar membeli produk tersebut
c. Mengamankan distribusi di toko – took eceran
Perusahaan memusatkan penjualan pada pembeli yang paling siap untuk membeli,
biasanya kelompok berpendapatan tinggi. Selain itu harga cenderung
tinggi karena :
a. Biaya tinggi karena tingkat keluaran( output
)relati frendah.
b. Masalah teknologi dalam produksi mungkin belum
dikuasi sepenuhnya
c. Diperlukan margin yang tinggi untuk menoppang
pengeluaran promosi besar – besaran yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan.
2. Tahap Pertumbuhan ( Growth )
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan
pesat dalam penjualan. Penerima awal menyukai produk tersebut, dan konsumen
tambahanmulai membeli produk tersebut. Para pesaing baru memasuki pasar,
tertarik dengan kesempatan produksi dan laba berskala besar. Mereka
memperkenalkan keistimewaan produk baru dan memperluas jaringan distribusi.
Harga tetap bertahan atau turun sedikit, bergantung pada beberapa cepat
permintaan meningkat. Berbagai perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi
mereka pada tingkat yang sama atau sedikit lebih untuk mengimbangi persaingan
dan untuk terus mendidik pasar. Penjualan meningkat lebih cepat dari pada
pengeluaran promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi penjualan. Laba
meningkat selama tahap pertumbuhan, karena :
a. Biaya promosi dibagi pada volume besar.
b. Biaya produksi per unit turun lebih cepat dari
pada penurunan harga karenapengaruh kemahiran produsen. Tingkat pertumbuhan
akhirnya berubah dari tingkat percepatan ketingkat pelambatan. Perusahaan harus
memperhatikan saat dimulainya tingkat perlambatan untuk menyiapkan strategi
baru.
3. TahapKedewasaan( Maturity )
Pada suatutitik, pertumbuhan penjualan produk
akan melambat dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini
biasanya lebih lama dari pada tahap – tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan
berat bagi manajemen pemasaran. Sebagian besar produk berada dalam tahap
kedewasaan dari siklus hidup karenanya kebanyakan manajemen pemasaran
berhubungan dengan produk yang dewasa. Tahap ini dapat di bagi menjadi tiga
fase, yaitu :
a. Kedewasaan Tumbuh ( Growth Maturity )
Tingkat penjualan perusahaan semakin menurun,
tidak ada saluran distribusi baru dapat diisi, walaupun beberapa pembeli yang
terlambat masih memasuki pasar.
b. Kedewasaan Stabil( Stable Maturity )
Penjualan menjadi datar dalam basis per kapita
karena kejenuhan pasar. Sebagian besar konsumen potensial telah mencoba produk
itu, dan penjualan masa depan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan
permintaan pengganti.
c. KedewasaanMenurun( Decaying Maturity )
Tingkat penjualan absolute mulai menurun, dan
pelanggan mulai beralih ke produk lain dan substitusi.
4. TahapPenurunan( Decline )
Penjualan sebagian besar bentuk dan merek produk
pada akhirnya menurun. Penurunan penjualan bias lambat dan jatuh sampai titik
nol, atau bertahan pada titik terendah.
Penjualan menurun karena faktor – factor seperti
:
a. PerkembanganTeknologi.
b. Pergeseran dan konsumen.
c. Meningkatkan pesaing dalam dan luar negeri
Hal ini semua mengakibatkan kelebihan kapasitas,
meningkatkan perang harga, dan erosi laba. Saat penjualan menurun, beberapa
perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Perusahaan yang bertahan mungkin
mengurangi jumlah penawaran produk. Mereka mungkin mengundurkan dari segmen
pasar yang lebih kecil dari jalur perdagangan yang lebih lemah, dari mereka
mungkin memotong anggaran promosi dan menurunkan harga lagi.
Suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk
menegaskan empat hal, yaitu :
a. Produkmemilikiumur yang terbatas
b. Penjualanprodukmelewatitahap – tahap yang
berbeda, dengantantangan yang berbedabagipenjual
c. Laba naik dan turun pada tahap yang berbeda
dalam siklus hidup produk
d. Produkmembutuhkanstrategipemasaran, keuangan,
produksi, pembelian yang berbedadalamsetiapsiklushidupmereka
Pohon Keputusan
Dalam penelitian operasional, teori pohon
keputusan merupakanbagian dari pembahasan teori keputusan dan permainan. Pohon
keputusan disajikanuntuk mengevaluasi hal yang dapat disebut sebagai alternatif
tahap tunggal.Dalam arti bahwa, keputusan di masa mendatang tidak tergantung
pada keputusanyang diambil sekarang. Proses keputusan (decision process) adalah
proses yang memerlukan satu atau sederetan keputusan untuk menyelesaikannya.
Tiap keputusan yang diambil mempunyai suatu keuntunganatau kerugian yang
berkaitan dengannya yang ditentukan pula oleh berbagai keadaanluar (external)
yang mengelilingi proses itu (suatu segi membedakannya dari prosesyang lain).
(Nunung. 2003, P59).Jika terdapat dua atau lebih keputusan yang berurutan, dan
keputusanyang terakhir didasarkan pada hasil keputusan yang sebelumnya, maka
pendekatandengan menggunakan pohon keputusan sangat tepat untuk digunakan.
1. Pengertian Pohon Keputusan
Berdasarkan Siswanto (2006, P55), Pohon Keputusan
atauDecision Tree adalah model visual untuk menyederhanakan proses pembuatankeputusan
secara rasional. Visualisasi ini memungkinkan kita untuk memahamiproses
pembuatan keputusan yang terstruktur, bertahap, dan rasional.Pembuatan
keputusan berarti memilih alternatif-alternatif keputusan yang tersedia.Karena
unsur ketidakpastian maka berbagai kemungkinan keadaan akan dihadapioleh
masing-masing alternatif keputusan itu. Oleh karena itu, diagram
keputusanmempunyai noda keputusan dan noda cabang.
Berdasarkan Heizer dan Render (2005, P326), Pohon
Keputusan (decision tree) merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan
yangmengindikasikan alternatif keputusan yang ada, kondisi alamiah dan
peluangnya, danjuga imbalannya bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan
kondisi alamiah.Berdasarkan Antonie (2008, P21), Decision Tree adalah sebuah
struktur pohon,dimana setiap noda pohon merepresentasikan atribut yang telah
diuji, setiapcabang merupakan suatu pembagian hasil uji, dan noda daun (leaf)
merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level noda teratas dari sebuah
DecisionTree adalah noda akar (root) yang biasanya berupa atribut yang paling
memiliki pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya Decision
Treemelakukan strategi pencarian secara top-down untuk solusinya. Pada proses
mengklarifikasi data yang tidak diketahui, nilai atributakan diuji dengan cara
melacak jalur dari node akar (root) sampai node akhir (daun)dan
kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh
suatu data baru tertentu.Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan
(decisiontree) adalah salah satualat yang digunakan dalam pengambilan keputusan
dari berbagai alternatif yang ada,yang mana dilakukan secara terstruktur,
bertahap, dan rasional.
2. Analisis Pohon Keputusan
Analisis Pohon Keputusan (Decision Tree)Terlepas
dari kerumitan sebuah keputusan atau kecanggihan teknikyang digunakan untuk
menganalisis keputusan tersebut, semua pengambil keputusandihadapkan dengan
berbagai alternatif dan “kondisi alami”. Pada saat membuatsebuah pohon
keputusan, harus dipastikan bahwa semua alternatif dan kondisi alamiberada di
tempat yang benar dan logis serta semua alternatif yang mungkin sertakondisi
alami telah disertakan. Notasi yang digunakan adalah :
1. Istilah :
a) Alternatif – sebuah tindakan atau strategi
yang dapat dipilih oleh seorangpengambil keputusan.
b) Kondisi alami – sebuah kejadian atau situasi
dimana pengambil keputusanhanya memiliki sedikit kendali atau tidak sama
sekali.
2. Simbol yang digunakan dalam sebuah pohon
keputusan:
a) – sebuah titik keputusan dimana terdapat satu
alternatif atau lebih yang dapat dipilih.
b) – sebuah titik kondisi alami dimana kondisi
alami mungkin akan terjadi.
Diagram pohon sering kali membantu dalam memahami
danmenyelesaikan persoalan probabilitas. Diagram pohon biasanyadigambarkan
dengan lambang yang baku. Dimulai dengan suatu nokhtakemudian dibuat
cabang-cabang sebanyak peristiwa yang mungkin dapatdihasilkan dari percobaan.
Pada masing-masing cabang dituliskan probabilitas terjadinya peristiwa yang
bersangkutan. Jika percobaan dilakukan lagi, maka langkah- langkah itudiulang.
Setiap cabang berakhir pada nokhta yang kemudian diisi denganprobabilitas
peristiwa bersama. Pada nokhta yang paling awal dituliskan angka 1yang artinya
jumlah probabilitas dari seluruh peristiwa yang mungkin.(Mulyono, 2004, P223).
Menganalisis masalah dengan menggunakan pohon keputusan mencakuplima langkah :
1. Mendefinisikan masalah.
2. Menggambarkan pohon keputusan.
3. Menentukan peluang bagi kondisi alamiah.
4. Memperkirakan imbalan bagi setiap kombinasi
alternatif keputusan dankondisi alamiah yang mungkin.
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV
bagi setiap titik kondisialamiah. Hal ini dilakukan dengan mengerjakannya dari
belakang kedepan (backward) – yaitu memulai dari sisi kanan pohon, terus menuju
ketitik keputusan di sebelah kirinya.
EMV merupakan
kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon keputusan. Satu
dari langkah awal analisis ini adalah untukmenggambar pohon keputusan dan
menetapkan konsekuensi finansial dari semuahasil masalah tertentu. Nilai
harapan moneter (Expected Monetary Value – EMV)adalah nilai harapan moneter
yang diharapkan dari sebuah variabel yang memiliki beberapa kemungkinan kondisi
alamiah yang berbeda, masing-masing denganpeluang tersendiri. Saat peluang
diketahui, nilai maximax dan maximinmenyatakan skenario perencanaan kasus
terbaik – kasus terburuk. Nilai ini mewakilinilai yang diharapkan atau
rata-rata tingkat pengembalian modal jika keputusan inidapat diulangi
berkali-kali. (Heizer dan Render, 2005, p324) EMV sebuah alternatif merupakan
jumlah semua keuntunganalternatif, yang masing- masing diberikan bobot
kemungkinan terjadinya.EMV (Alternatif i) = (Hasil kondisi alamiah 1) x
(Kemungkinan terjadi kondisialamiah 1) + (Hasil kondisi alamiah 2) x
(Kemungkinan terjadi kondisi alamiah2) + . . . + (Hasil kondisi alamiah
terakhir) x (Kemungkinan terjadikondisialamiah terakhir) Atau dengan rumus :
(Siswanto, 2007, p56)
Contoh 1
Anda memiliki sebuah dana untuk diinvestasikan
pada dua alternatif proyek, yaitu proyek A dan proyek B. Peluang proyek akan
memberikan keuntungan 20% dengan nilai keuntungan 50 juta. Pelunag proyek B
akan memberikan keuntungan 45% dengan nilai keuntungan 10 juta. Buatlah pohon
keputusan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Jr, E.E., dan Ebert R.J., 1995, Production
and Operation Management :Concepts, Models and Behaviour, Prentice Hall,
International
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen
Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
JANGAN LUPA UNUTK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar