Sabtu, 25 Maret 2023

Manajemen proyek (forward pass) | manajemen operasi

 

Uraian materi

1. Program evaluation and review technique (pert)

Pert adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukanpenjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (setianingrum, 2011). Pert juga merupakan suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimalmungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi, dan teknik)maupun rintangan dan perbedaan-perbedaan, mengkoordinasikan dan menyelaraskanberbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan dan mempercepat selesainyaproyek-proyek (nurhayati, 2010). Pert memiliki asumsi bahwa proyek yang akan dilaksanakan adalah baru,tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metode

Pert adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankansoal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktupenyelesaian pekerjaan tertentu yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.

Pert dapat bekerja dengan ketidakpastian melalui penggunaan waktuprobabilitas (ma’arif, syamsul mohammad dan tanjung, hendri, 2003). Bila waktukegiatan individual acak, maka waktu proyek juga akan acak. Bila waktu kegiatantidak pasti, lintasan kritis pun bersifat acak. Hanya saja, karena bekerja denganketidakpastian, maka lintasan kritis penyelesaian proyek pun menjadi tidak pasti. Inilah gambaran dari metode pert, yaitu risiko ketidakpastian.

Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan seperti menit, jam, hari, minggu atau bulan adalah unit umum yang biasa digunakan waktuuntuk penyelesaian suatu kegiatan. Sebuah fitur yang membedakan pert adalahkemampuannya untuk menghadapi ketidakpastian di masa penyelesaian kegiatan.

Untuk setiap aktivitas, model biasanya mencakup tiga perkiraan waktu (soeharto,2002):

A.    Waktu optimis, yaitu perkiraan waktu yang paling singkat bagipenyelesaian aktivitas

B.     B.waktu perkiraan paling mungkin, waktu penyelesaian yang memiliki probabilitas tertinggi (berbeda dengan : waktu yang diharapkan), dan

C.     Waktu pesimis, yaitu waktu terpanjang yang mungkin diperlukan suatukegiatan.

Pert “menimbang” ketiga perkiraan waktu ini untuk mendapatkan waktukegiatan yang diharapkan (expected time) dengan rumusan :

Berikut ilustrasi pembuatan network suatu proyek dalam pert dapat diberikancontoh pada gambar 1 sebagai berikut.

Diagram network pada gambar 2 ini menunjukkan rangkaian kejadian untuk aktivitas a, b, dan c, di mana penyelesaian aktivitas a merupakan saat dimulainya aktivitas b dan c. Dalam diagram network ini setiap aktivitas harus dimulai pada suatu kejadian di mana aktivitas sebelumnya berakhir. Sebagai contoh, pada gambar diatas, aktivitas a dimulai pada kejadian 1. Akan tetapi, karena kejadian 1 merupakan awal dari seluruh aktivitas dalam network, maka tidak ada aktivitas yang Mendahuluinya.

2. Program evaluation and review technique (pert)

Critical path method (cpm) merupakan diagram kerja yang memandang waktu pelaksanaan kegiatan yang ada dalam jaringan bersifat unik (tunggal) dan deterministic (pasti), dan dapat diprediksi (haming, murdifin dan nurnajamuddin, mahfud, 2007). Cpm dapat dipandang sebagai metode yang menyempurnakan metode pert, karena pada cpm telah dilakukan penyederhanaan (haming, murdifin dan nurnajamuddin, mahfud, 2007).

Teknik cpm menggambarkan suatu proyek dalam bentuk network dengankomponen aktivitas aktivitas yang ada di dalamnya. Agar teknik ini dapat diterapkan, suatu proyek harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

A. Pekerjaan-pekerjaan dalam proyek harus menandai saat berakhirnya proyek

B. Pekerjaan-pekerjaan dapat dimulai, diakhiri, dan dilaksanakan secara terpisah dalam suatu rangkaian tertentu.

C. Pekerjaan-pekerjaan dapat diatur menurut suatu rangkaian tertentu selain ciri-ciri yang harus dimiliki oleh proyek tersebut, untuk membuat suatu network dengan benar diperlukan sejumlah aturan. Berikut ini adalah aturan-aturantersebut :

A. Setiap aktivitas atau pekerjaan ditunjukkan dengan suatu cabang tertentu

B. Antara suatu cabang dengan cabang yang lainnya hanya menunjukkan hubungan antara aktivitas atau pekerjaan yang berbeda

C. Bila sejumlah aktivitas berkahir pada suatu kejadian maka kejadian ini tidak dapat dimulai sebelum sejumlah aktivitas yang berkahir pada kejadian ini selesai

D. Aktivitas dummy digunakan untuk menggabungkan dua buah kejadian, bila antara suatu kejadian dan kejadian yang mendahuluinya tidak dihubungkan dengan suatu aktivitas tertentu. Aktivitas dummy ini tidak mempunyai biaya dan waktu

E. Setiap kejadian diberikan angka, sedangkan setiap aktivitas diberikan tanda huruf munurut kejadian awal dan kejadian yang mengakhirinya. Persyaratan urutan pengerjaan harus diperhatikan, karena berbagai aktivitas tidak dapat dimulai sebelum aktivitas-aktivitas lainnya yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dan/ atau tidak saling tergantung (handoko, 2000). Aktivitas mana saja yang harus diselesaikan lebih dahulu sebelum aktivitas selanjutnya dapat mulai dikerjakan. Cpm mengenal beberapa waktu mulai dan waktu berakhir, antara lain (handoko, 2000):

A. Earliest start time (es) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas dapat dimulai, dengan memperhatikan waktu aktivitas yang diharapkan dan persyaratan ururtan pengerjaan.

B. Latest start time (ls) adalah waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu aktivitas tanpa penundaan keseluruhan proyek.

C. Earliest finish time (ef) adalah waktu paling awal (tercepat) suatu aktivitas dapat diselesaikan, atau sama dengan es + waktu aktivitas yang diharapkan.

D. Latest finish time (lf) adalah waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu aktivitas tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama dengan ls + waktu kegiatan yang diharapkan.

Berikut ilustrasi pembuatan network suatu proyek dalam cpm dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

 


Untuk mendapatkan perkiraan waktu penyelesaian yang tercepat atau minimum kita harus mencari critical path (jalur kritis) dalam network. Critical path dapat diperoleh dengan menentukan rangkaian aktivitas yang terpanjang sejak dari awal sampai ke penyelesaian proyek. Untuk mendapatkan critical path, perlu diketahui waktu paling awal dimulainya setiap aktivitas. Critical path memiliki sifat atau ciri-ciri sebagai berikut (gitosudarmo, 2002):

A. Critical path merupakan jalur yang memakan waktu terpanjang dalam sebuah proses

B. Critical path adalah jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara waktu selesainya suatu tahap aktivitas dengan waktu mulainya suatu tahap aktivitas yang lain dalam sebuah proses. Pada jalur yang lain yaitu jalur yang tidak kritis maka akan selalu terdapat tenggang waktu atau waktu istirahat pada setiap proses.tahap waktu penyelesaian untuk setiap kejadian dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut :

Jika suatu aktivitas mempunyai waktu mulai paling akhir (ls) sama dengan waktu mulai paling awal (ef), maka aktivitas ini adalah kritis. Karena ef=ls maka berarti pada jalur itu tidak pernah ada kelonggaran waktu, sebab setiap saat suatu aktivitas selesai pada saat itu pula aktivitas yang lain harus segera dimulai (gitosudarmo, 2002). Rangkaian aktivitas kritis dalam network yang dimulai dari kejadian awal sampai ke keajadian akhir disebut critical path (muslich, 2009).

3. Konsep pert/cpm

Untuk mempermudah anda dalam penyelesaian kasus dalam manajemen proyek. Alangkah baiknya anda memhami terlebih dahulu beberapa konsep yang akan anda gunakan dalam penyelesaian kasus manajemen proyek, diantaranya :

A. Es (earliest start)

Artinya kapan pekerjaan tersebut paling cepat dapat dimulai. Sebagai contoh ketika anda diminta atasan mengerjakan tugas dan anda sedang tidak sibuk, maka ucapan yang akan katakana kepada atasan anda adalah “baik pak, tugas tersebut paling cepat akan saya mulai setelah makan siang”

B. Ef (earliest finish)

Artinya kapan pekerjaan tersebut paling cepat dapat diselesaikan. Sebagai contoh ketika anda segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan anda, maka jawaban yang akan anda berikan terkait tugas tersebut adalah “karena saya sedang tidak sibuk, maka tugas dari bapak paling cepat dapat saya selesaikan sebelum jam 5 sore”

C. Ls (latest start)

Artinya kapan pekerjaan tersebut paling lambat dapat dimulai. Sebagai contoh, ketika bos anda memberikan tugas dan pada saat itu anda sedang sibuk dengan tugas yang lain, maka komentar yang akan anda berikan adalah “maaf pak, sekarang saya sedang mengerjakan tugas lain yang harus diselesaikan segera. Tugas dari bapak paling telat dapat saya kerjakan besok pagi”

D. Lf (latest finish)

Artinya kapan pekerjaan tersebut paling lambat dapat diselesaikan. Sebagai contoh atasan anda memberikan tugas dan anda saat itu sedang sibuk. Sehingga tugas tersebut anda kerjakan keesokan harinya, maka komentar yang akan berikan adalah “maaf pak, tugas tersebut akan saya kerjakan besok sehingga dapat saya selesaikan paling lambat besok sebelum jam 5 sore”

E. Forward pass

Seorang guru memiliki 5 orang murid, dimana tiap murid memilikikecerdasan yang berbeda-beda. Pada tanggal 4 juli, guru tersebut memberikan tugas dan tiap murid dapat menyelesaikan dengan jangka waktu berbeda-beda seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.4 kemampuan pengerjaan tugas 5 orang siswa

Jika guru tersebut ingin tugas dari kelima siswa tersebut dapat ia terima, maka tanggal 11 juli, merupakan tanggal penyelesaian dari tugas yang diberikan. Jika guru tersebut meminta tanggal 8 juli tugas tersebut sudah harus selesai, maka akan ada beberapa siswa belum dapat menyelesaikan tugas tersebut, diantaranya siswa a, c dan e. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada saat menyelesaikan manajemen proyek dengan metodeforward maka waktu yang diambil diantara beberapa pekerjaan adalah waktu terlama.

F. Backward pass

Sama halnya seperti forward pass, dimana seorang guru memiliki 5 orang murid dengan kemampuan pengerjaan yang berbeda-beda. Maka ketika guru tersebut menginginkan tugas tersebut dapat selesai pada tanggal 13 juli. Maka paling cepat guru tersebut harus memberikan tugas kepada para siswa pada tanggal 6 juli. Jika guru tersebut memberikan tugas pada tanggal 8 juli, maka siswa b dan siswa d tidak akan mampu menyelesaikan tugas sesuai tanggal yang telah ditentukan oleh guru tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, pada saat menyelesaikan manajemen proyek dengan metode backward maka waktu yang diambil diantara beberapa pekerjaan adalah waktu tercepat.

4. Forward pass

Forward pass digunakan untuk mengidentifikasi waktu-waktu terdahulu. Sebelum suatu aktivitas dapat dimulai, semua pendahulu langsungnya harus diselesaikan. Berikut kriteria forward pass :

A. Jika suatu aktivitas hanya mempunyai satu pendahulu langsung, es-nya sama dengan ef dari pendahulunya.

B. Jika suatu aktivitas mempunyai beberapa pendahulu langsung, es-nya adalah nilai maksimum dari semua ef pendahulunya, dengan rumusan:

Es = max (ef semua pendahulu langsung) waktu selesai terdahulu (ef) dari suatu aktivitas adalah jumlah dari waktu mulai terdahulu (es) dan waktu kegiatannya, dengan rumusan :

Ef = es + waktu aktivitas

5. Slack time

Setelah perhitungan forward pass dan backward pass dari seluruh kegiatan telah dihitung, maka untuk menemukan waktu slack (waktu bebas) yang dimiliki setiap kegiatan menjadi mudah. Slack adalah waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan (heizer, jay dan render, barry, 2006). Secara matematis :

Contoh 1

Ada sebuah perusahaan pembuatan permen cap enak yang terdapat di pamulang, dimana proses pembuatan permen tersebut harus melewati beberapa proses kerja. Mulai dari proses a hingga proses o. Tiap proses memiliki waktu kerja yang berbeda-beda serta jumlah tenaga kerja yang berbeda untuk tiap proses kerja. Hal itu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Keterangan :

A (optimistic time) = waktu perkiraan yang diyakini dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan apabila tidak ada hambatan mendasar m (most probable time) = waktu yang paling memungkinkan untuk

Menyelesaikan sebuah pekerjaan

B (pessimistic time) = waktu perkiraan yang tidak begitu yakin (pesimis) untuk diperlukan dalam penyelesaian sebuah pekerjaan seandainya diduga akan ada rintangan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut.

Pertanyaan :

1. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut ?

2. Berapa banyak tenaga kerja optimal yang harus dibutuhkan ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menjawab pertanyaan terkait manajemen proyek tersebut antara lain :

A. Menghitung expected time tiap pekerjaan

Expected time (t) merupakan waktu yang diharapka dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan. Rumus perhitungan expected time (t) dapat dilihat pada persamaan dibawah ini

Expected time pekerjaan

A (t [a]) = (a + 4m + b) / 6

= (2 + 4.5 + 7) / 6 = 4.83

(pembulatan keatas menjadi 5)

Expected time pekerjaan

B (t [b]) = (a + 4m + b) / 6

= (1 + 4.4 + 6) / 6 = 3.83

 (pembulatan keatas menjadi 4)

Expected time pekerjaan

 c (t [c]) = (a + 4m + b) / 6

= (1 + 4.3 + 5) / 6

= 3.00 (pembulatan keatas menjadi 3)

Expected time pekerjaan

D (t [d]) = (a + 4m + b) / 6

= (2 + 4.3 + 4) / 6

= 3.00 (pembulatan keatas menjadi 3)

Expected time pekerjaan

 e (t [e]) = (a + 4m + b) / 6

= (5 + 4.7 + 10) / 6

= 7.17 (pembulatan keatas menjadi 8)

Expected time pekerjaan

F (t [f]) = (a + 4m + b) / 6

= (3 + 4.5 + 8) / 6

= 5.17 (pembulatan keatas menjadi 6)


Dari gambar diatas diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pembuatan permen adalah 41 hari dengan metode forward. Hal yang perlu diperhatikan pada saat perhitungan dengan metode forward adalah ketika ada pekerjaan yang harus menunggu beberapa pekerjaan sebelumnya, maka waktu yang dipilih adalah waktu terlama.

Dari diagram alir kerja forward dan backward yang telah dibuat sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah membuat tabel waktu untuk setiap pekerjaan. Untuk melihat pekerjaan mana saja yang kritis dan pekerjaan mana saja yang tidak kritis. Dari tabel 3.3, diketahui bahwa terdapat tujuh pekerjaan kritis yaitu pekerjaan c,e,f,g,i,m dan o. Dari tabel tersebut selanjutnya akan dibua chart, untuk melihat jumlah tenaga kerja dalam jangka waktu tertentu.


Berdasarkan tabel 4.4 unskilled labor metode forward terlihat bahwa jumlah tenaga kerja optimal yang harus disediakan oleh perusahaan adalah sebanyak 16 tenaga kerja. Tenaga keja tersebut paling banyak dibutuhkan pada hari ke 22 hingga hari ke 25. Dimana pada hari tersebut terdapat pekerjaan i,j dan k yang harusdiselesaikan.

 

 DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.

Soehartono, Imam. 1995. Manajemen Proyek. Jakarta : Erlangga

Siang J.J. 2011. Riset Operasi Pendekatan Algoritma. Yogyakarta : Andi

Taha, H.A. 1996. Riset Operasi Jilid 2. Tangerang: Binarupa Aksara

Kesalahan Peramalan & Regresi Korelasi | Manajemen Operasi

 Pengertian & Tujuan Peramalan 

Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Dengan demikian peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis.

Menurut Supranto (1984), forecasting atau peramalan adalah memperkirakan sesuatu pada waktu-waktu yang akan datang berdasarkan data masa lampau yang dianalisis secara ilmiah, khususnya menggunakan metode statistika. Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupakan seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akan memberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Oleh karena masing-masing metode peramalan berbeda-beda, maka penggunaannya harus hati-hati terutama dalam pemilihan metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu. Peramalan dapat menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal. Aktivitas peramalan ini biasa dilakukan oleh departemen pemasaran dan hasil-hasil dari peramalan ini sering disebut sebagai ramalan permintaan. Bagian permintaan biasanya melakukan perencanaan berdasarkan hasilhasil ramalan permintaan, sehingga informasi yang dikirim dari III-2 bagian permintaan ke bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) semestinya memisahkan antara permintaan yang dikembangkan berdasarkan rencana permintaan yang umumnya masih bersifat tidak pasti dan pesanan-pesanan yang bersifat pasti. Sistem peramalan memiliki sembilan langkah yang harus diperhatikan untuk menjamin efektifitas dan efisiensi. 

Langkah-langkah tersebut termasuk dalam manajemen permintaan yang disebut juga sebagai konsep dasar sistem peramalan, yaitu (Gaspersz 2004):

a. Menentukan tujuan dari peramalan. 

b. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.

c. Menentukan horison waktu dari peramalan (jangka pendek, menengah, dan panjang). 

d. Memilih model-model peramalan.

e. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan. 

f. Validasi model peramalan. 

g. Membuat peramalan. 

h. Implementasi hasil-hasil peramalan.

i. Memantau keandalan hasil peramalan.

 

Kegunaan peramalan:

1. Menentukan kebutuhan sumber daya yang diperlukan 

2. Penambahan sumber daya 

3. Penjadwalan sumber daya yang ada.

 

Prinsip-prinsip peramalan:

1. Peramalan melibatkan kesalahan (error)

2. Peramalan sebaiknya memakai tolok ukur kesalahan peramalan

3. Peramalan famili produk lebih akurat daripada peramalan produk individu (item).

4. Peramalan jangka pendek lebih akurat daripada peramalan jangka panjang.

5. Jika dimungkinkan, hitung permintaan daripada meramal permintaan.

Kesalahan Peramalan

Terdapat beberapa perhitungan yang biasa digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan (forecast error) total. Perhitungan ini dapat digunakan untuk membandingkan model peramalan yang berbeda, juga untuk mengawasi peramalan, dan untuk memastikan peramalan berjalan dengan baik. 

Menurut Nachrowi D, dan Hardius Usman (2004:239) menyatakan bahwa sebenarnya membandingkan kesalahan peramalan adalah suatu cara sederhana, apakah suatu teknik peramalan tersebut patut dipilih untuk digunakan membuat peramalan data yang sedang kita analisa atau tidak. Minimal prosedur ini dapat digunakan sebagai indikator apakah suatu teknik peramalan cocok digunakan atau 

tidak. Dan teknik yang mempunyai MSE terkecil merupakan ramalan yang terbaik.

Sedangkan menurut Freddy Rangkuti (2005:80) menyatakan keharusan untuk membandingkan perhitungan yang memiliki nilai MAD paling kecil, karena semakin kecil MAD. Berarti semakin kecil pula perbedaan antara hasil forecastingdan nilai aktual.

Heizer danRender (2009:177) mengemukakan bahwa, tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah deviasi mutlak rerata (Mean Absolute Deviation -MAD) dan kesalahan kuadrat rerata (Mean Squared Error - MSE).

 

Tiga dari perhitungan tersebut antara lain adalah :

a. Mean Absolute Deviation (MAD)

b. Mean Squared Error (MSE)

c. Mean Absolute Percent Error (MAPE)

Untuk lebih jelasnya mengenai 3 perhitungan kesalah peramaland apat dijelaskan sebagai berikut :

a. Mean Absolute Deviation (MAD), dimana nilai kesalahan dihitung dengan 

mengambil jumlah nilai absolut dari tiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data.

Metode ini cukup sederhana, rumus yang digunakan yaitu

Untuk lebih jelasnya mari kita langsung ke contoh soal, ada sebuah kasus tentang penjualan suatu barang, dimana diketahui data penjualan aktual diakhir tahun, dan peramlan yang telah digunakan adalah peramalan dengan pembulatan alpha sebesar 0,1 dan alpha 0,5). Data peramalan dapat dilihat pada Tabel 7.1 sebagai berikut :

Maka dihitung kesalahanya, dimana dijadikan nilai absolut positif absolut sehingga tidak bernilai negatif yaitu selisih antara data aktual dengan peramalan yang digunakan. Hasil peramalan dapat dilihat  pada Tabel 7.2

Kemudian dihitung nilai rata-ratanya (Kesalahan peramalan) dengan 

menggunakan rumus diatas. Didapatkan nilai MAD untuk peramalan dengan 

menggunkan nilai alpha 0,1 yaitu 

Sehingga dipilih nilai MAD yang kecil, maka peralaman yang lebih baik adalah peramalan dengan menggunakan nilai alpha 0,1 dengan erorr 46.65.

 

b. Mean Squared Error (MSE), dimana nilai kesalahan dihitung dengan 

menggunakan rata-rata selisih kuadrat antara nilai yang diramalkan dan diamati. MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata selisih kuardrat antara nilai yang diramalkan dan yang diamati. Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa ia cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan.

c. Mean Absolute Percent Error (MAPE), dimana kesalahan dihitung dengan menggunakan rata-rata diferensiasi absolut antara nilai yang diramal dengan nilai aktual, dan dinyatakan sebagai persentase nilai aktual.

 

Persamaan Regresi

Persamaan regresi merupakan persamaan matematik yang memungkinkan peramalan nilai suatu peubah tak-bebas (dependent variable) dari nilai peubah bebas (independent variable) 

Diagram Pencar = Scatter Diagram Diagram yang menggambarkan persebaran nilai-nilai observasi peubah tak-bebas dan peubah bebas.

Nilai peubah bebas : ditulis pada sumbu X (sumbu horizontal)

Nilai peubah takbebas : ditulis pada sumbu Y (sumbu vertikal) 

Nilai peubah tak-bebas ditentukan oleh nilai peubah bebas Anda sudah dapat menentukan mana peubah tak-bebas dan peubah bebas?

 

Contoh 1:

Umur vs Tinggi Tanaman (X : Umur, Y : Tinggi)

Biaya Promosi vs Volume penjualan (X: Biaya Promosi, Y : Vol. penjualan)

Jenis-jenis Persamaan Regresi :

a. Regresi Linier :

 - Regresi Linier Sederhana

 - Regresi Linier Berganda 

 b. Regresi Non-linier

 - Regresi Eksponensial

Regresi Linier 

- Bentuk Umum Regresi Linier Sederhana 

Y = a + bX

Y : peubah tak-bebas

X : peubah bebas

a : konstanta

b : kemiringan

Y : peubah tak-bebas

a : konstanta

X¹ : peubah bebas ke-1

b¹: kemiringan garis ke-1

X² : peubah bebas ke-2 

b² : kemiringan garis ke-2

Xn : peubah bebas ke-n

 bn : kemiringan garis ke-n

Regresi Non Linier

- Bentuk umum Regresi Eksponensial

Y = abx

 log Y = log a + (log b)x

 

REGRESI LINIER SEDERHANA

Metode Kuadrat terkecil (least square method): metode yang paling populer untuk menetapkan persamaan regresi linier sederhana.

- Bentuk Umum Regresi Linier Sederhana : 

Y = a + bX

Y : peubah tak-bebas X : peubah bebas

a : konstanta b : kemiringan

Metode Korelasi Jenjang Spearman.

Metode korelasi jenjang ini dikemukaan oleh Carl Spearman pada tahun 1904. Metode ini diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel dimana kedua variablel itu tidak mengikuti distribusi normal dan conditional variable tidak diketahui sama. Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuanditatif secara eksak tidak mungkin dilakukan. Data kedua variable berpasangan. Misalnya munkukur tingkat moral, tingkat kesenangan, tingkat motivasi dan sebagainya.

 

Untuk mengitung koefesien korelasi ramk, yang dinotasikan dengan rs dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Nilai pengamatan dari dau variable yang akan diukuir hubunghannya diberi jenjang, bila ada nilai pengamatan yang sama dihitung jenjang rata-ratanya

2. Setiap pasang jenjang dihitung perbedaannya

3. Perbedaan setiap pasang jenjang tersebut dikuadratkan dan dihitung jumlahnya

4. Nilai rs (koefesien korelasi spearman) dihitung dengan rumus 

di : menunjukkan perbedaan setiap pasang rank

n : menunjukkan jumlha pasangan rank

Hitopesis Ho yang akan diuji mengatakan bvahwa dua variable yang diteliti dengan nilai jenjang itu independent artinga tidak hubungan antara variable yang satu dengan yang lainnya.

Ho : ρs = 0

H1 : ρs ≠ 0

Kreteria pengambilan keputusan adalah 

Ho diterima apabila rs ≤ ρs(a )

Ho ditolak apabila rs > ρs(a )

Nilai ρs(a ) dapat dilihat pada table spearman . Untuk nilai n≥10 dapat dipergunakan Tabel t, dimana nial t sample dapat dihitung dengan rumus :

DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, V., 2002, Production Planning and Inventory Control, GramediaPustaka Utama, Jakarta.

Ginting, R., 2007, Sistem Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat

Indrianti, N., 2007, Bahan Ajar Matakuliah Sistem Produksi, Jurusan Teknik Industri, UPN “ Veteran” Yogyakarta

Nasution, A.H. dan Prasetyawan, Y., 2008, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Walpole, R.E., 1992, Pengantar Statistik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Jumat, 24 Desember 2021

MATERI SANDI-SANDI PRAMUKA

 

MATERI SANDI-SANDI PRAMUKA

Fun End of School Year 2021

Parents' Teaching Day

MTs Annajah Rumpin Bogor 


PENGERTIAN SANDI

Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi untuk mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur, lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk mengetahui pesan yang tersembunyi.


MACAM-MACAM SANDI
  • SANDI MORSE

Dalam kegiatan pramuka, sandi morse tentunya sudah tidak asing lagi. Sandi morse merupakan salah satu sandi dari sekian banyak sandi di pramuka. Sejak dulu hingga saat ini, sandi morse masih terus digunakan sebagai alat komunikasi. 
Tidak hanya sebagai alat komunikasi, sandi morse sering dipakai juga dalam mengirim pesan rahasia. Untuk pesan dan kodenya dapat disesuaikan dengan kesepakatan antara pemberi serta penerima pesan.
SEJARAH SANDI MORSE
Menurut Agus S. Dani dan Budi Anwari dalam Buku Panduan Pramuka Penggalang (2015), nama Morse diambil dari nama penemu sandi ini, yakni Samuel Morse. Ia menemukan cara agar tiap manusia tetap dapat saling berhubungan atau berkomunikasi. Samuel Morse menemukan cara ini pada 1837. 
Namun, baru digunakan pada 1851 dalam konferensi internasional. Awalnya, ia bersama asistennya memperlihatkan cara kerja perangkat telegraf dengan memakai kode alfabet khusus, yang sekarang dikenal sandi morse. 
Sandi morse yang dulunya ditemukan oleh Samuel Morse berbeda dengan yang sekarang kita gunakan. Perbedaan itu terletak pada jeda, setrip, dan titik. Hingga saat ini, sandi morse yang digunakan merupakan hasil ketetapan resmi dari konferensi internasional pada 1851.

RUMUS SANDI MORSE 

Mengutip dari Buku Panduan Pramuka Siaga (2015) karya Agus S. Dani dan Budi Anwari, sandi morse dapat dilakukan dengan suara (menggunakan peluit), sinar (menggunakan senter), tulisan (menggunakan titik (.) dan setrip (-)), serta bendera. Sandi morse terdiri atas kombinasi titik (.) dan setrip (-) dengan makna berupa huruf abjad dan susunan angka. Dalam aktivitas pramuka, biasanya sandi morse diberikan dengan memakai peluit yang ditiup.



CONTOH :
 . - / -.- / ..- = aku 
.- / -.. / .- / .-.. / .- / .... = adalah 
. . . / . / - - - / .-. / .- / -. / --. = seorang 
- - / ..- / .-. / . . / -.. = murid

  • PENGERTIAN SEMAPHORE

    Semaphore adalah metode untuk mengirim sinyal atau pesan dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti bendera, batang, atau tangan kosong sekalipun. Metode ini dilakukan dengan cara mengulurkan kedua tangan membentuk posisi tertentu sesuai formasi yang sudah ditentukan sebelumnya. Bendera, batang, atau alat lainnya berperan untuk memperjelas arah gerakan tangan ketika menyampaikan pesan.



SEJARAH SEMAPHORE
Sebenarnya siapa sih, pencipta sandi ini? Semaphore diciptakan oleh seorang insinyur sekaligus pendeta asal Perancis bernama Claude Chappe pada tahun 1790. Tujuannya adalah untuk kepentingan komunikasi militer, agar anggota militer bisa berkomunikasi dari jarak yang jauh.
Pada saat itu, semaphore nggak menggunakan bendera seperti saat ini, tetapi menggunakan kayu berukuran besar yang bentuknya menyerupai lengan. Kayu ini kemudian dipasang di atas menara-menara tinggi yang jaraknya 5 - 10 mil atau sekitar 8 - 160 km antar satu menara dengan menara lainnya. Pada setiap menara, ditempatkan satu signaller sebagai operator, serta teleskop sebagai alat bantu untuk melihat pesan yang dikirimkan signaller lain dari jarak jauh.
Pada abad ke-19, metode ini banyak diadopsi sebagai metode komunikasi antarkapal. Nah, dari sinilah penggunaan bendera semaphore mulai diterapkan. Untuk komunikasi antarkapal, anggota militer tidak lagi menggunakan kayu super besar, melainkan menggunakan alat yang lebih sederhana, yaitu bendera.
Ketika perang dunia i terjadi, semaphore masih sering digunakan meskipun teknologi telepon dan radio sudah ditemukan. Alasannya adalah karena komunikasi melalui telepon atau radio memiliki kemungkinan untuk disadap oleh musuh, sedangkan semaphore tidak. Selain itu, metode ini juga lebih simple dan dapat digunakan dalam kondisi susah sinyal. Karena itulah, semaphore masih banyak digunakan untuk kondisi darurat.
Bendera semaphore memiliki bentuk persegi dengan ukuran 45 cm X 45 cm. Sedangkan panjang tongkat untuk memasang bendera semaphore adalah 55 cm. Gerakan semaphore terdiri dari 30 formasi yang masing-masing melambangkan huruf, angka, atau isyarat tertentu. Bendera semaphore umumnya berwarna merah dan kuning. Warna merah dan kuning digunakan karena kedua warna ini cerah dan kontras
  • SANDI ANGKA
Sandi angka menjadi salah satu sandi yang paling umum dan dasar di kepramukaan. paling umum lantaran sandi ini kerap diajarkan dan diujikan kepada para pramuka bahkan semenjak pramuka siaga. Sandi angka pun menjadi sandi dasar karena tidak sedikit sandi-sandi yang cara membacanya menggunakan sandi angka. Semisal sandi kanji, sandi kembang, sandi matematika atau aljabar, dan sandi balon, semuanya menggunakan prinsip-prinsip cara pengerjaan sandi angka.
Karena itu penguasaan sandi angka dirasa sangat penting bagi setiap anggota pramuka baik dari golongan peserta didik seperti pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak, pramuka pandega, hingga anggota pramuka dewasa semisal pembina pramuka.


Dengan tabel atau deret angka dan alfabet tersebut kita bisa mengerjakan soal sandi angka yang tersajikan. Dimana 1
6 = P, 18 = R; 1 = A; 13 = M; 21 = U dan seterusnya sehingga terbacalah 5 huruf pertama sebagai "PRAMU". Atau 16 – 18 – 1 – 13 – 21 – 11 – 1. PRAMUKA

Sandi angka Pramuka merupakan materi dasar yang sangat penting untuk dipelajari bagi anak Pramuka. Dengan menguasai cara membacanya, maka kamu bisa berkirim pesan rahasia dengan rekanmu.

  • SANDI KOTAK 1
Sandi kotak merupakan campuran dari huruf dan bentuk palang-palang/kotak yang memiliki arti tertentu. Dikutip dari buku Panduan Pramuka Siaga yang ditulis oleh Kak Agus S Dani & Kak Budi Anwari (2015: 108), sandi kotak terdiri dari 3 jenis, yaitu sandi kotak 1, sandi kotak 2, dan sandi kotak 3 dengan bentuk dan kata kunci yang berbeda.
Sandi kotak 1, merupakan sandi yang terdiri dari palang-palang/kotak dan sudut-sudut. Untuk membedakan antara kedua huruf tiap kotak, huruf kedua diberi tanda titik. Berikut adalah contoh kunci sandi kotak 1:
  • SANDI KOTAK 2
merupakan sandi yang terdiri dari kotak-kotak saja tanpa sudut-sudut. Sama seperti sandi kotak 1, untuk membedakan ketiga huruf tiap kotak maka diberi tanda titik. Berikut adalah contoh kunci sandi kotak 2:

  • SANDI KOTAK 3
Sandi kotak 3, merupakan kombinasi dari sandi kotak 1 dan sandi kotak 2 dengan kunci sebagai berikut:


  • SANDI RUMPUT
Sandi Rumput ialah salah satu sistem representasi dari huruf, angka serta tanda baca yang disusun dengan didasari sebuah prinsip yaitu Kode Morse. Perbedaan di antara keduanya yaitu terletak pada cara penulisan saja, seperti titik atau garis dalam kode morse yang diganti dengan tanaman rumput kecil serta besar.

CARA MEMBACA DAN MEMBUAT SANDI RUMPUT

Sandi ini berupa kombinasi garis pendek serta garis tinggi. Garis-garis yang kemudian disusun dengan sedemikian rupa sehingga apabila dilihat sekilas tentu mirip seperti berbagai rerumputan yang kemudian berjejer. berikut di bawah ini contoh sandi rumput.



  • SANDI AN
Mengelompokkan masing-masing huruf abjad yang menjadi pengganti huruf lain. Lebih tepatnya, huruf A – M digantikan secara berurutan dengan huruf N – Z. Macam sandi Pramuka yang satu ini dibaca dengan kunci A = N.


Sebagai contoh, diberikan kata sandi CENZHXN. Huruf tersebut dicari berdasarkan huruf penggantinya. Sehingga dari kata tersebut dapat diketahui sebagai kata PRAMUKA. Ini merupakan salah satu macam sandi Pramuka yang sering digunakan atau dipraktikkan dalam berbagai permainan atau kegiatan Pramuka.

  • SANDI AZ
Tidak jauh berbeda dengan sandi AN, macam sandi Pramuka berikutnya adalah sandi AZ. Sandi Pramuka yang satu ini mempunyai konsep yang sama persis dengan sandi AN, yaitu masing-masing huruf dipasangkan dengan huruf abjad penggantinya. Namun pada sandi AZ, setiap kata sandi yang diberikan dapat dibaca dengan kunci A = Z. 

Dibrikan contoh kata sandi KIZNFPZ. Masing-masing huruf tersebut dicari pasangan huruf penggantinya, sehingga kata KIZNFPZ dapat dibaca PRAMUKA. Ini juga menjadi salah satu macam sandi Pramuka yang mudah diingat dan sering dipraktikkan dalam kegiatan Pramuka.
  • SANDI JAM
Merupakan sandi pramuka yang menggunakan waktu tertentu untuk tujuan komunikasinya. Misalnya, untuk menunjukkan huruf A digunakan pukul 06.00, maka jika beda waktu yang digunakan adalah 5 menit, pukul 06.05 akan menunjukkan huruf B. Begitu seterusnya. Beda waktu yang digunakan yang dapat kamu buat menjadi 15 menit, 20 menit, 25 menit, dan sampai seterusnya.


JANGAN LUPA UNUTK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE 






Rabu, 22 Desember 2021

GERAKAN PRAMUKA INDONESIA DAN DUNIA

 

GERAKAN PRAMUKA INDONESIA DAN DUNIA

Fun End of School Year 2021

Parents' Teaching Day

MTs Annajah Rumpin Bogor 

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

Apa yang dimaksud dengan Pramuka ?

        Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong Saka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.Seorang Pramuka harus telah dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka dengan mengucapkan satya (janji) pramuka. Dari uraian di atas, jelaslah kini tentang pengertian dan perbedaan ketiga istilah tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kepramukaan merupakan sebuah sistem pendidikan dan Gerakan Pramuka merupakan organisasi yang melaksanakan sistem tersebut (kepramukaan).

SEJARAH PRAMUKA DI DUNIA

        Kelahiran Gerakan Pramuka Dunia dimulai pada Tahun 1907 ketika Robert Baden – Powell, seorang Letnan Jendral Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan William Alexander Smith, pendiri Boy’s Brigade, mengadakan perkemahan Kepanduan pertama di Kepulauan Brownsea, Inggris. Ide untuk mengadakan gerakan tersebut muncul ketika Baden-Powell dan pasukannya berjuang mempertahankan Kota Mafeking, Afrika Selatan, dari serangan tentara Boer.
        Ketika itu, pasukannya kalah besar di bandingkan tentara Boer. Untuk mengakalinya, sekelompok pemuda dibentuk dan dilatih untuk menjadi tentara sukarela.Tugas utama mereka adalah membantu militer mempertahankan kota. Mereka mendapatkan tugas-tugas yang ringan tapi penting; misalnya mengantarkan pesan yang diberikan Baden-Powell ke seluruh anggota militer di kota tersebut. Pekerjaan itu dapat mereka selesaikan dengan baik sehingga pasukan Baden-Powell dapat mempertahankan kota Mafeking selama beberapa bulan.
        Sebagai penghargaan atas keberhasilan yang mereka dapatkan, setiap anggota tentara sukarela tersebut diberi sebuah lencana.Gambar dari lencana ini kemudian digunakan sebagai logo dari Gerakan Pramuka Internasional.KeberhasilanBaden-Powell mempertahankan Kota Mafeking membuatnya dianggap menjadi pahlawan. Dia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul Aids to Scouting (ditulis tahun 1899), dan menjadi buku terlaris saat itu.

SEJARAH PRAMUKA DI INDOESIA

    Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
        Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”, lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
        Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

       Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.
        Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik “Penasionalan Kepanduan”.
        Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu tokoh lahirnya Pramuka Indonesia. Dia pernah menjabat Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) pertama sejak Pramuka berdiri pada tanggal 14 Agustus 1961.Empat periode berturut-turut, Sri Sultan Hamengku Huwono IX menjabat yakni pada masa bakti 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970 dan 1970-1974. Dalam sejarah kepanduan Indonesia, Sri Sultan HB IX merupakan salah satu tokoh yang berhasil menyatukan berbagai organisasi kepanduan di Indonesia menjadi satu wadah yakni Pramuka sehingga dinobatkan sebagai Bapak Pramuka.
        Dalam buku berjudul ‘Hamengku Buwono IX, Inspiring Prophetic Leader, Memimpin dengan Kecerdasan Intelektual dan Spiritual’, editor Parni Hadi dan Nasyith Majid terdapat beberapa tulisan kenangan dari pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka.Salah satunya adalah Prijo Judiono yang saat itu bekerja di kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka pada tahun 1972. Saat itu Sri Sultan HB IX menjabat ketua Kwarnas keempat periode 1970-1974 sekaligus menjabat sebagai Menteri Negara Ekuin.
        Di Kwartir Nasional, dia dipanggil dengan sebutan ‘Kak Sultan HB IX’. Prijo merekam berbagai hal atau pengalaman selama bekerja di Kwarnas. Beberapa di antaranya mengenai perjalanan ke Sumatera Utara untuk menuju pertemuan Kwarda di perkemahan Sibolangit, dekat Brastagi.Dia menceritakan saat perjalanan melewati Gunung Sibayak dengan jalan menanjak dan sempit, pengawalan dari voorrijder CPM mendadak berhenti di tengah jalan. Mobil yang dinaiki Sri Sultan HB IX bersenggolan dengan mobil dari arah berlawanan.
        Voorrijder CPM berhenti, langsung turun dan melayangkan bogem mentahnya. Melihat insiden tersebut, Sultan turun melerai: “Sudah, sudah…!” Kontan drama kekerasan itu berhenti, semua tenang kembali ke posisi masing-masing, semua naik mobil kembali, starter menuju Bumi Perkemahan Sibolangit. Tak ada apa-apa lagi. Semua acara berjalan lancar hingga selesai.Kenangan kedua adalah soal pengendalian diri yang luar biasa. Sebagai Ka Kwarnas, Sultan HB IX menerima kunjungan/pertemuan dengan Senator Maria-Kallaw Katigbak, Ketua Gerakan Kepanduan Fillipina. Pertemuan membahas kerjasama Girl Scouts of the Phillipines dengan Gerakan Pramuka.
       Saat acara penyerahan cinderamata berupa wayang kulit Sri Kresna oleh Sultan kepada Maria-Kallaw. Senator Maria-Kallaw mengucapkan terima kasih karena sudah pernah menerima cinderamata seperti itu sehingga dengan halus dia menolak.Prijo yang saat itu menyaksikan, Sultan tidak bereaksi apapun dan raut muka Beliau tidak berubah sama sekali. Beliau hanya senyum dan minta staf untuk menyimpan kembali wayang Sri Kresna itu. “Self controll yang luar biasa,” kenangnya.
    Menurutnya sosok Sultan juga seorang pelestari fauna. Peristiwa ini oleh Prijo dianggap menggemaskan dan konyol yang pernah terjadi di kantor Medan Merdeka Selatan No 6.Saat itu datanglah 4 orang Kwarda Jambi sambil membawa harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dioffset. Offset-an harimau itu akan diserahkan kepada Ka Kwarnas, Sri Sultan HB IX.
        Setelah diatur waktunya, harimau sumatera yang telah dioffset itu dipikul dari kantor Jl Medan Merdeka Timur ke kantor Jl Medan Merdeka Selatan. Karena tidak ada mobil pick up, harimau itu dipikul sehingga mengundang perhatian banyak orang.Sultan menerima cinderamata itu dengan baik dan kemudian dipajang di depan dekat ruang tamu. Namun itu ironi, mereka yang dari Jambi itu tidak tahu kalau Sultan itu ketua World Wildlife Fund Indonesia yang bertugas menggalakkan pelestarian fauna yang terancam punah di Indonesia.
        Kenangan ketiga adalah kesukaan Sultan HB IX berkemah. Itu diceritakan ketika berkunjung acara jambore dunia ke 13 di Shizuoka, Jepang, 2-10 Agustus 1971. Sultan ikut berkemah dan mamasak nasi goreng untuk sarapan bersama-sama. Hobi memasak adalah kegemaran beliau.Sedangkan peristiwa lain saat acara Perkemahan Wirakarya di Lebakharjo, Malang Selatan, tahun 1978. Sultan waktu itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI. Kebiasaan ikut berkemah itu sedikit merepotkan panitia karena sesuai aturan protokoler untuk pengaman. Bupati Malang, Suwignjo, pun akhirnya ikut berkemah.
         Kenangan lainnya ketika Gerakan Pramuka pada September 1974 melakukan penggalangan dana karena tidak punya donatur. Sultan menggalang dana dari kalangan pengusaha untuk membantu pendidikan yang dilakukan Pramuka.Saat itu Sultan menyerahkan satu unit mobil sedan Holden Statesman tahun 1974 untuk dilelang dan hasilnya dimasukkan ke panitia. Di gerakan kepanduan maupun kepramukaan Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga mendapat sebutan Pandu Agung karena sosoknya yang mencerminkan seorang guru dan panutan bagi Pramuka Indonesia.
    Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Kelahiran Gerakan Pramuka/Lahirnya Gerakan PRAMUKA di Indonesia

  • Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :1. Pidato Presiden / Mandataris Majelis sebelum para pemimpin dan pemimpin organisasi yang mewakili kepramukaan yang terdapat di Indonesia pada 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI MENEMBAK SCOUT GERAKAN.
  • Penerbitan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan kepanduan pendidikan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, petunjuk dan bimbingan untuk pengelola Gerakan Pramuka menjalankan tugasnya. 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai AWAL KERJA.
  • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan tulus bergabung ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
  • Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti dengan prosesi Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat, yang didahului oleh penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan semua yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Acara ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan

        Pidato Presiden pada 9 Maret 1961 juga dijelaskan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Memorial Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, Keputusan Presiden 238 tahun 1961 perlu pendukung bahwa dewan dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan asosiasi ini diselenggarakan oleh Dewan Nasional (MAPINAS) di mana ada pramuka nasional dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat simbolis disusun dengan mengambil suci nomor 17-8-’45, yang yang terdiri dari Mapinas terdiri dari 45 orang dari siapa duduk di Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres 447 tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian 70 anggota dari 17 orang di dalamnya sebagai anggota Kwarnas dan 8 antara anggota adalah anggota Kwarnari Kwarnas.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden dan Wakil Ketua I, jalur IX dan Wakil Ketua II Brigjen Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu di Kwarnas, jalur IX menjabat sebagai Ketua dan Brigjen Dr.A. Aziz Saleh merangkap sebagai Wakil Ketua Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada 14 Agustus 1961 tidak hanya di ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta, sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar Diikuti dengan pawai pembangunan dan prosesi di depan Presiden dan sekitar Jakarta.

Acara perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 kemudian dilakukan sebagai SCOUT HARI yang dirayakan setiap tahun oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia

Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
  • Pengabdian bagi orang dewasa
  • Alat bagi masyarakat dan organisasi

        Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

    Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

    Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan pendidikannya.

Tujuan Pramuka

        Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya :

  • Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
  • Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
  • Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negar.
Tingkatan dalam Gerakan Pramuka

    Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan. Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan :

  • Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu, Siaga Tata.
  • Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu, Penggalang Rakit, Penggalang Terap
  • Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak Laksana.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
  • Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka Siaga
  • Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka Penggalang
  • Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka Penegak
  • Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka Pandega

        Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.Kelompok umur adalah sebuah tingkatan dalam kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya. Ada juga Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka. Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir dan Majelis Pembimbing. 

Sifat Gerakan Pramuka

Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :

  • Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
  • Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
  • Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan.

JANGAN LUPA UNUTK SUBSCRIBE CHANNEL YOUTUBE